Selasa, 22 Mei 2012

Pengertian Biopori


Pengertian Biopori
  • Ditinjau dari asal kata Biopori terdiri atas 2 kata ,yaitu : "Bio" yang berarti hidup dan "pori" yaitu pori-pori yang bermanfaat.
  • Lubang Biopori adalah Lubang yang dengan diameter 10 s/d 30 cm dengan panjang 30 s/d 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air disekitarnya serta untuk membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos.
  • Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah pori-pori yang berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah seperti cacing, rayap, semut, dan perakaran tanaman. 

Proses Pembuatan Lubang Resapan Biopori


Proses pembuatan LRB dibagi menjadi 2 tahap, yaitu :
1. Tahap Pembuatan
  • Membuat lubang dengan kedalaman 80 s/d 100 cm karna, dikedalaman tersebut organisme pengurai bekerja dengan optimal. dan berdiameter 10 s/d 30 cm, lubang tersebut dibuat dengan cara menggali dengan  alat seperti pipa paralon, bambu, dan linggis .
  • Dan memperkuat mulut lubang dengan semen sebesar 2-3 cm dengan tebal 2 cm disekeliling mulut lubang.
2. Tahap Pengisian 
  • Pengisian lubang biopori dengan sampah yang mudah terurai.
  • Memadatkan sampah yang masuk kelubang dengan tongkat, namun jangan terlalu padat supayaorganisme dalam tanah tetap mendapat oksigen, dan Kompos yang terbentuk dalam lubang resapan biopori dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

Manfaat Biopori


Manfaat Biopori
1. Meningkatkan daya peresapan air dan cadangan air tanah.
  • Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolam/dinding lubang.
  • Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan, maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya, oleh karena itu lubang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air.
2. Mengubah sampah organik menjadi kompos.
  • Lubang resapan biopori dapat diaktivkan dengan cara memberikan sampah organik kedalamnya.
  • Sampah tersebut akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya. melalui proses dekomposisi. sampah yang telah terdekomposisi dikenal sebagai kompos.
3. Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman.
  • Aktivitas organisme tanah akan menciptakan rongga-rongga/ liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan saluran air untuk meresap ke dalam tanah.
  • Dengan memanfaatkan aktivitas fauna tanah, maka rongga-rongga / liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya hal tersebut sangat menghemat tenaga dan biaya.
4. Mengurangi Emisi CO2 dan Metan.
  • Sampah organik berupa rumput, daun-daun kering, dan ranting-ranting sisa tanaman kaya akan sumber karbon. pembakaran sampah organik akan meningkatkan emisi gas seperti CO2 dan Metan ke atmosfir dan menyebabkan pemanasan global.
  • Pembagian sampah organik ke LRB dapat difungsikan tanah sebagai penyimpanan karbon. karbon yang tersimpan di dalam tanah akan membentuk humus yang berfungsi untuk memelihara kesuburan tanah.
5. Mengatasi penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh adanya air/banjir.
  • Permukaan tanah terbuka yang terkena sinar matahari akan di tumbuhi lumut yang dapat menyumbat pori-pori (apalagi pada daerah pemukiman yang banyak dipenuhi bangunan akan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah dan menibulkan genangan air / banjir dan dapat membawa penyakit berupa nyamuk.
6. Mencegah erosi dan longsor.
7. Menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah.
8. Mencegah penurunan tanah/ tanah ambles (subsidence) dan  keretakan tanah.
9. Dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah sehingga dapat mencegah    
    kekeringan.
10. Mengurangi genangan air. 

Pemilihan Tempat yang Tepat untuk Membuat Biopori


Pemilihan temoat yang tepat untuk membuat biopori
  1. Pada dasar saluran air hujan disekitar rumah, kantor, dan sekolah.
  2. Disekeliling pohon.
  3. Pada tanah kosong antara tanaman / batas tanaman.

Cara Pemeliharaan Lubang Resapan Biopori (LRB)


Cara Pemeliharaan Lubang Resapan Biopori (LRB)
  1. LRB harus selalu terisi sampah organik.
  2. Sampah organik dapur yang sudah menjadi kompos diambil setelah 2 minggu, sementara sampah kebun setelah 2 bulan.
  3. jangan terlalu rapat/padat dalam memasukkan sampah organik, beri celah-celah udara agar organisme tanah bisa mencerna sampah tersebut dan supaya tidak kekurangan O2.
  4. Jika ada jenis sampah yang berpotensi bau, dapat diatasi dengan cara menutup bagian atas LRB dengan sampah kering.
  5. Memasukkan sampah organik secara berkala pada saat terjadi penurunan volume sampah organik pada LRB.

Persyaratan Lokasi Menurut Peraturan Mentri Kehutanan


Persyaratan lokasi menurut peraturan mentri kehutanan :
"R.I No P = P.32/MEN HUT-II/2009/ tentang tata cara penyusunan rencana teknik rehabilitashutan dan lahan daerah aliran sungai adalah untuk setiap 100 m2 lahan, LRB dapat dibuat sebanyak 30 titik dengan jarak antara 0,5 - 1 m"
Dengan kedalaman 100 cm dan berdiameter 10 cm, setiap lubang bisa menampung 7,8 liter sampah. sampah dapur dapat menjadi kompos dalam jangka waktu 15-30 hari, sementara sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos dalam waktu 2-3 bulan. 

Rumus Menentukan Jumlah LRB

Rumus Menentukan Jumlah LRB
Nomor Suatu Area =..........
Intensitas Hujan (mm/jam)  X  Luas Bidang Tanah (m2)
                                                                                        
                     Laju Resapan Air per lubang (liter / jam)